Sunday 24 August 2014

PERANAN DAN MANFAAT JAMUR TRICHODERMA DALAM PERTANIAN

Hasil padi seringkali tidak maksimal akibat kurangnya pemupukan lahan. Penyebabnya antara lain sulitnya memperoleh pupuk dan harga yang cukup mahal jika tidak mengandalkan subsidi dari pemerintah. Salah satu upaya untuk menggantikan pupuk kimia agar tanaman padi berhasil dan diharapkan mampu menaikkan hasil panen padi adalah dengan memanfaatkan jamur Trichoderma sp. yang dapat menguraikan jerami padi menjadi kompos(pupuk organik) yang selanjutnya ditebar di lahan sawah. Penggunaan Trichoderma sp. untuk kompos jerami padi dapat menurunkan biaya produksi tanaman karena harganya murah, bahkan dapat diproduksi sendiri oleh petani.
Manfaat Jamur Trichoderma :
Selain meningkatkan produksi padi, Trichoderma sp. juga dapat memperbaiki struktur tanah, memperbaiki daya ikat tanah dan daya ikat air, meningkatkan ketersediaan unsur hara, menguragi ancaman kekeringan, memperbaiki drainase dan tata udara mikro tanah, mengikat besi, membantu proses pelapukan bahan mineral, mengurangi pembakaran lahan, dan ramah lingkungan. Sebagai agen antagonis, Trichoderma sp dapat membantu melindungi tanaman dari berbagai penyakit yang diakibatkan oleh jamur/cendawan tular tanah seperti:
1.Layu Fusarium
2.Busuk buah Antraknosa Colletotrichum
3.Layu bakteri Pseudomonas solanacearum
4.Busuk pangkal batang Phytoptora sp.
5.Mudah diisolasi, dikembangkan, dan daya adaptasinya luasMudah ditemukan di tanah areal pertanaman, shg pertumbuhan pd saat aplikasi lebih mudah.
6.Dapat tumbuh secara cepat pada berbagai substrat.
7.Memiliki kisaran mikroparasitisme yang luas.
8.Pada umumnya tidak bersifat patogen pada tanaman dan lain-lain.
Salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah dan biofungisida adalah jamur Trichoderma, sp, mikroorganisme ini adalah jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan. Trichoderma, sp disamping sebagai organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman. Trichoderma, sp dapat menghambat pertumbuhan serta penyebaran racun jamur penyebab penyakit bagi tanaman seperti cendawan Rigdiforus lignosus, Fusarium oxysporum, Rizoctonia solani, Fusarium monilifome, sclerotium rolfsii dan cendawan Sclerotium rilfisil. Penggunaan pupuk biologis dan agen hayati Trichoderma, sp sangat efektif mencegah penyakit busuk pangkal batang, busuk akar yang menyebabkan tanaman layu, dan penyakit jamur akar putih pada tanaman karet.
Penggunaan pupuk biologis dan biofungisida Trichoderma, sp memang tidak memperlihatkan dampak manfaatnya secara langsung seperti pupuk ataupun fungisida kimia. Dengan penggunaan rutin secara berkala pupuk biologis dan biofungisida Trichoderma, sp akan memberikan mafaat yang lebih baik daripada pupuk dan fungisida kimia.
Kondisi Optimum Trichoderma, sp
Trichoderma, sp merupakan cendawan (fungi) yang termasuk dalam kelas ascomycetes, dimana Trichoderma, sp banyak ditemukan di dalam tanah hutan maupun tanah pertanian atau pada tunggul kayu. Trichoderma, sp akan tumbuh dengan baik pada suhu 6ºC sampai dengan 41ºC dengan ph optimum 3 sampai dengan 7 dan Sukrosa dan glukosa merupakan karbon utama. Untuk berkembangbiak cendawan ini menggunakan konidia (spora).
Jamur Trichoderma mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, terutama kemampuannya untuk menyebabkan produksi perakaran sehat dan meningkatkan angka kedalaman akar (lebih dalam di bawah permukaan tanah). Akar yang lebih dalam ini menyebabkan tanaman menjadi lebih resisten terhadap kekeringan, seperti pada tanaman jagung dan tanaman hias.
Mekanisme antagonis jamur ini dapat difahami sebagai berikut. Saat mikroba patogen sedang dalam masa dorman, serangan antagonis jamur Trichoderma dapat menyebabkan kerusakan biologis inokulum patogen. Mekanisme antagonis ini dapat berupa predasi, perparasi, dan parasitisme propagul. Bentuk lain dari antagonisme adalah dengan penekanan perkecambahan propagul melalui kompetisi karbon, nitrogen, ion besi, oksigen dan unsur penting lainnya. Sedangkan antagonis pada permukaan tanman meliputi antibiosis, kompetisi dan predasi.
Mikoparasitisme dari Trichoderma Sp. merupakan suatu proses yang kompleks dan terdiri dari beberapa tahap dalam menyerang inangnya. Interaksi awal dari Trichoderma Sp. yaitu dengan cara hifanya membelok ke arah jamur inang yang diserangnya, Ini menunjukkan adanya fenomena respon kemotropik pada Trichoderma Sp. karena adanya rangsangan dari hyfa inang ataupun senyawa kimia yang dikeluarkan oleh jamur inang. Ketika mikoparasit itu mencapai inangnya, hifanya kemudian membelit atau menghimpit hifa inang tersebut dengan membentuk struktur seperti kait (hook-like structure), mikoparasit ini juka terkadang mempenetrasi miselium inang dengan mendegradasi sebagian dinding sel inang.
Mekanisme kerja Trichoderma spp. (salah satunya adalah T. koningii) adalah menekan perkembangan JAP dengan cara pembentukan antibiotik dan mikroparasitisme, kompetisi dan kolonisasi rizomorfa. Mekanisme penghancuran Jamur Akar Putih (JAP) terjadi melalui proses lisis miselium dan rizomorfa. Lisis merupakan proses enzimatik oleh enzim selulose yang dihasilkan oleh T. koningii. Trichoderma harzianum menekan pertumbuhan jamur phythoptora infestan pada tanaman kentang.Jamur trichoderma harsianum ini merupakan jamur isolat lokal,jadi apabila menggunakan kompos akan mendukung berkembang biaknya jamur trichoderma ini sehingga dapat menekan pertumbuhan phythopthora dilahan kentang.
Jamur trichoderma merupakan salah satu jenis jamur mikroparasitik/bersifat parasit terhadap jenis jamur lain.Nah karena sifat-sifat inilah maka trichoderma dapat kita manfaatkan sebagai agen biokontrol terhadap jenis-jenis jamur fitopatogen. Keuntungan dan keunggulanya adalah mudah dimonitor dan dapat berkembang biak,sehingga keberadaanya di lingkungan dapat bertahan
untuk proses pembuatannya kunjungi Disini

Monday 11 August 2014

Budidaya Hidroponik

Pengertian Hidroponik
Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless. Teknik hidroponik banyak dilakukan dalam skala kecil sebagai hobi di kalangan masyarakat Indonesia. Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan untuk skala usaha komersial harus diperhatikan. Jenis tanaman yang mempunyai nilai jual di atas rata-rata di antaranya yaitu:
Macam-macam hidroponik

a. Static solution culture (kultur air statis)
b. Continuous-flow solution culture, contoh : NFT (Nutrient Film Technique),DFT (Deep Flow Technique)
c. Aeroponics
d. Passive sub-irrigation
e. Ebb and flow atau flood and drain sub-irrigation
f. Run to waste
g. Deep water culture
h. Bubbleponics
i. Bioponic

Media tanam inert hidroponik
Media tanam inert adalah media tanam yang tidak menyediakan unsur hara. Pada umumnya media tanam inert berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman. Beberapa contoh di antaranya adalah:

- Arang sekam
- Spons
- Expanded clay
- Rock wool
- Coir
- Perlite
- Pumi
- Kerikil
- Serbuk kayu

Keuntungan teknik hidroponik
1. Tidak membutuhkan tanah
2. Air akan terus bersirkulasi di dalam sistem dan bisa digunakan untuk keperluan lain, misal disirkulasikan ke akuarium
3. Mudah dalam pengendalian nutrisi sehingga pemberian nutrisi bisa lebih efisien
4. Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan
5. Memberikan hasil yang lebih banyak
6. Mudah dalam memanen hasil

Untuk keperluan hiasan, pot dan tanaman akan relatif lebih bersih. Sehingga untuk menrancang interior ruangan dalam rumah akan bisa lebih leluasa dalam menempatkan pot-pot hidroponik. Bila tanaman yang digunakan adalah tanaman bunga, untuk bunga tertentu bisa diatur warna yang dikehendaki, tergantung tingkat keasaman dan basa larutan yang dipakai dalam pelarut nutrisinya.
sumber :
a. Siti Istiqomah. Menanam Hidroponik. Penerbit: Ganeca Exact.
b. Pinus Lingga. 1984. Hidroponik: Bercocok tanam tanpa tanah. Penerbit: Niaga Swadaya.

Monday 28 July 2014

BAKTERI MERAH SI PELINDUNG PADI

 

Serratia Marcessence atau yang biasa disingkat dengan BM adalah salah satu spesies bakteri entomopatogen oportunistik gram negatif dari famili enterobacteriaceae. Bakteri merah adalah bakteri entomopatogen oportunistik gram negative. Tubuh serangga yang kerasukan bakteri merah akan menjadi busuk basah berwarna merah. Bekerja dengan cara menginfeksi dan merusak saluran pencernaan serangga hama melalui oral. ST+ berspektrum terluas terhadap hama serangga. Efektif untuk mengendalikan hama wereng hijau, Wereng Batang Coklat (WBC), ulat tanah (spodopterasp), Myzus persisae, belalang, Spodoptera exigua, Plutella xylotella, Crocidolomia binotallis, kutu daun mangga (Rastrococcus sp.), belalang berkembar (Wibowo et al., 2002), ulat grayak, ulat penggerek batang, aphis, kutu-kutuan dan croccidolomya sp, Xantomonas Oryzae (penyakit kresek/ hawar daun). Bakteri Merah/BM (Serratia Marcessence); begitu jenis bakteri ini diberi nama memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh agens hayati lain dari jenis fungi  seperti Verticillium,Metharizium,Baveria Bassiana  karena memiliki spektrum yang lebih luas bahkan dalam beberepa penelitian BM mampu berperan sebagai bakteri antagonis bakteri Xantomonas Oryzae penyebab penyakit kresek /ngelaras (bhs jawa) pada padi.Sehingga saya ingin mengangkat BM sebagai bahan tulisan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi petani sekalian.

Efektifitas Bakteri Merah terhadap hama/serangga.
Hasil penelitian BB Biogen menyimpulkan bakteri merah yang diisolasikan dari wereng batang coklat (WBC) yang terinfeksi terbukti bersifat patogen terhadap WBC dan jenis serangga lainnya.Sel bekteri yng diaplikasikan dengan konsentrasi 106 – 107sel/ml mampu membunuh WBC 65,6%-78,2 % dalam rata-rata 6,8 hari setelah aplikasi.Dalam penelitian lain pula disebutkan Baketri merah pula dilaporkan bersifat patogen terhadap Spodoptera exigua,Plutella xylotella,Crocidolomia binotalis,Kutu daun mangga,dan belalang kembara.Bakteri merah pun Jika diperbandingkan dengan agens hayati lain seperti Baveria bassiana,Verticillium sp bahkan dengan insektisida kimia Imidakloprit 200 mg/l sekalipun ternyata lebih unggul dengan tingkat penurunan populasi kutu daun mangga sebesar 67,94% ,diikuti Verticillium sp 63,35%,Baveria bassiana 47,07% dan terakhir imidakloprit sebesar 45,40% setelah 7 hari aplikasi.Laporan petani apel di Nongko jajar Pasuruan Jawa Timur juga menunjukkan bakteri merah sangat ampuh memberantas kutu sisik yang sulit dikendalikan dengan insektisida kimia.
Bakteri Merah juga efektif terhadap Kresek
Potensi patogen bakteri merah ternyata juga efektif terhadap perkembangan infeksi  Xantomonas oryzae.Pigmen merah yang merupakan hasil metabolit sekunder serratia marcessence yang diisolasi dari WBC yang terinfeksi terdeteksi sebagai prodigiosin .Prodigiosin adalah metabolit sekunder multi aspek yang mempunyai aktifitas anti bakterial,anti fungal, dan anti protozoal,bersifat cytotoxic.Kemampuan tambahan ini pula diharapkan bakteri merah mampu berefek ganda mematikan hama dan menekan pekembangan bakteri  dan fungi patogen semacam Xantomonas dan Blast yang sering menyerang tanaman padi.

Selamat Mencoba….
Sumber:
1.Wikipedia
2.Potensi Bakteri Merah,Hendry Puguh Susetyo,BBOPT Jatisari 2010

Wednesday 23 July 2014

Jenis dan Kandungan Macam-Macam MOL


1.        MOL AKAR BAMBU (PGPR)
Mengandung Rhizobium Bacteria yaitu bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman. Keberadaan mikroorganisme ini memberi keuntungan yaitu:
-       Mampu memacu pertumbuhan dan fisiologi akar.
-       Mampu mengurangi penyakit atau kerusakan oleh serangga.
-       Meningkatkan ketersediaan nutrisi lain seperti phospat, belerang, besi dan tembaga. 
-  Memproduksi hormon tanaman, menambah bakteri dan cendawan menguntungkan serta mengontrol hama dan penyakit tanaman

Bahan, cara membuat dan cara aplikasi :
-  Akar bambu      : 1 ons
-  Gula pasir         : 4 ons
-  Trasi                 : 2 ons
-  Dedak halus      : 1 kg
-  Air                    : 10 lt
-  Penyedap rasa  : secukupnya

Rendam akar bambu dalam air matang dingin 2-4 hari
Rebus bahan 2 s/d 6 selama 20 menit setelah mendidih setelah dingin masukkan akar bambu simpan anaerob 2 – 3 minggu saring siap digunakan, campurkan 1 ltr/tanki semprotkan ke lahan yang belum ditanami ulangi setiap 20 hari sekali
Perlakuan berbagai tanaman dg PGPR:
NO
JENIS TANAMAN
PERLAKUAN BENIH
PERLAKUAN SUSULAN
1
Tanaman yang memiliki umur produktif  ± 30 hari
direndam 5 menit
-  1 minggu setelah tanam
-  2 minggu setelah tanam
2
Tanaman yang memiliki umur produktif  ± 60 hari
direndam 5 - 15 menit
-  3 minggu setelah tanam
-  5 minggu setelah tanam
3
Tanaman yang memiliki umur produktif  ± 3 bulan
direndam 15 - 30 menit
-  3  minggu setelah tanam
-  7  atau 9 minggu setelah tanam
4
Tanaman yang memiliki umur produktif  ± 3 - 4 bln
direndam 2 - 8 jam
-  1 minggu sebelum pindah tanam
-  3 atau 5 minggu setelah tanam
5
Tanaman yang memiliki umur produktif 12 bulan
direndam 8 - 12 jam
-  Setiap bulan sampai umur 1 bulan sebelum panen
6
Tanaman disemaikan dg umur kurang lebih 3 tahun
direndam 12 - 18 jam
-  1 minggu sebelum pindah tanam
-  Selanjutnya 1 bulan sekali
7
Tanaman tahunan
direndam 18 - 24 jam
-  Penyiraman 1 bulan sekali.
Catatan:
Bakteri PGPR adalah bakteri tanah yang masa hidupnya tidak panjang, karena itu perlu mengembalikan populasinya setiap akan menebar benih

2.        Daun gamal:
Manfaat dan Kandungan:
-  Pengendali hama ulat
-  Pengendali hama penghisap
-  Pengendali tungau (akarisida)
-  Sebagai fungisida
-  Sebagai racun serangga karena mengandung  Tanin
-  Sebagai penyubur tanaman karena mengandung N
Bisa dikombinasi dengan pestisida nabati lain seperti daun mindi, tembakau, biji sirsak, akar tuba dll
Bahan dan cara Pembuatan:
-  Daun gamal : 1 kg
-  Gula merah : 2 ons
-  Air beras      : 2 liter

campur semua bahan à anaerob 2 -3 mgg, saring siap digunakan
Konsentrasi: 1 - 4 liter / tanki

3.        Mol Bonggol Pisang
Selain bonggol batangnyapun bisa digunakan untuk MOL, tetapi lebih banyak mengandung unsur P sehingga banyak digunakan sebagai penambah nutrisi tanaman
Manfaat dan kandungan:
-        Mengandung Giberellin dan Sitokinin sebagai zat pengatur tumbuh
-        Mengandung 7 Mikroorganisme yaitu: Azospirillium, Azotobacter, Bacillus, Aeromonas, Aspergillus, Mikroba pelarut Phospat dan mikroba Selulotik.sebagai dekomposer bahan organic/kompos
Bahan dan cara membuat:
-  Bonggol pisang    : 1 kg
-  Molase                : 200 cc
-  Air cucian beras   : 2 liter

Campur semua simpan anaerob 2 -3 mgg siap digunakan
Konsentrasi dan cara penggunaan:
a.    Untuk pembuatan kompos:
MOL       : 1 liter

Siramkan pada kompos
Molase   : 1 liter
Air          : 5 liter
b.  Untuk pemupukan: 1 liter/tanki semprot/kocorkan pada tanaman fase vegetative – primordial

4.        MOL Keong Mas
Manfaat dan kandungan:
-       Mengandung Auksin dan Enzim, Protein, Azotobacter, Azospirillium, Mikroba pelarut Phospat, Staphylococcus, Pseudomonas
-       Untuk hortikultura dapat melebatkan dan memperbesar buahnya.
Bahan dan cara membuat:
-  Keong mas  : 1 kg
-  Molase        : 100 cc)
-  Air kelapa    : 1 liter

Campur semua simpan anaerob 2 -3 mgg, siap digunakan
Konsentrasi dan cara penggunaan:
 Untuk pembuatan kompos:
MOL            : 1 liter
Molase        : 1 liter
Air tawar     : 5 liter

Siramkan pada bahan kompo
Untuk pemupukan: 1 liter/tanki, semprot/kocorkan pada tanaman fase vegetative – primordial

5.        MOL Rebung Bambu
Bambu biasanya tumbuh subur sekalipun didaerah tandus dan mampu tumbuh begitu cepat walaupun tanpa pupuk sama sekali. Dan yang lebih hebat, bambu mampu mengubah tanah tandus menjadi subur. Maka dari itu tanah disekitar perakaran pohon bambu biasa digunakan untuk media pembibitan. Oleh karena itu kita manfaatkan rebung sebagai MOL
Manfaat dan kandungan:
-   Mengandungan C Organik, Giberellin, Azotobacter dan Azospirillium yang tinggi untuk merangsang pertumbuhan tanaman secara cepat
-       Sangat bagus digunakan untuk pengomposan.
Bahan dan cara membuat:
-  Rebung bambu    : 1 kg
-  Air cucian beras   : 3 ltr
-  Buah maja           : 1 buah
-  Molase                : 200 cc

Campur semua à simpan anaerob 2 -3 mgg  siap digunakan
Konsentrasi dan cara penggunaan:
Untuk pembuatan kompos:
MOL              : 1 liter
Molase           : 1 liter
Air                 : 5 liter

Siramkan ke bahan kompo
Untuk pemupukan: 1 liter/tanki semprot/kocorkan pada tanaman fase vegetative – primordial

6.        MOL buah maja/berenuk
Manfaat dan kandungan :
Mengandung ZPT tinggi, glukosa dan toxine serta Nitrogen
Bahan dan cara Pembuatan :
-   Berenuk matang : 1 buah
-   Air cucian beras  : 6 liter
-   Kencing hewan   : 4 liter

campur semua à anaerob 2 -3 mgg, saring dan siap digunakan
Konsentrasi dan cara penggunaan:
Untuk pembuatan kompos :
MOL       : 1 liter
à
kocorkan pada bahan kompos
Molase    : 1 liter
Air          : 5 liter
Untuk pemupukan: 1 liter/tanki à semprot/kocorkan pada tanaman fase vegetative – primordial

7.        MOL Aneka Sayur
Manfaat dan kandungan:
-       Mengandung mikroorganisme pengurai dan penyubur tanaman.
-       Mengandung Sitokinin, karbohidrat, Pseudomonas, Aspergilus dan Lactobacillus
Bahan dan cara membuat :
-  Aneka sayur          : 1 kg
-  Garam                   : 5 % dari berat bahan
-  Air cucian beras     : 1 liter

Campur semua bahan à anaerob 15 – 21 hari saring tambahkan molase 2% dari cairan tersebut

Konsentrasi dan cara penggunaan:
  • Untuk pembuatan kompos:
MOL       : 1 liter

kocorkan pada bahan kompos
Molase   : 1 liter
Air          : 5 liter
  • Untuk pemupukan:150 cc/tanki, semprot/kocorkan pada tanaman fase vegetative – primordial

8.        MOL Aneka Buah
Buah yang digunakan yang tersedia disekitar kita seperti pepaya, mangga, nangka, nanas, pisang & tomat. Kelebihan Mol buah adalah memiliki aroma yang harum seperti aroma buah aslinya
Manfaat dan kandungan:
-       Sebagai perangsang bunga dan buah
-       Meningkatkan kualitas buah seperti daya tahan dan menambah rasa manis buah
-       Sebagai pengurai bahan organik atau pembuat kompos
Bahan dan cara membuat :
-   Aneka buah    : 1 kg
-   Molase           : 100 cc
-   Air kelapa       : 1 liter

campur semua simpan anaerob 2 -3 mgg saring  siap digunakan
Konsentrasi dan cara penggunaan:
Untuk pembuatan kompos :
- MOL       : 1 liter

kocorkan pada bahan kompos
- Molase   : 1 liter
- Air          : 5 liter
Untuk pemupukan: 150 cc/tanki semprot/kocorkan pada tanaman fase primordial – generative

9.        MOL Sabut Kelapa
Manfaat dan kandungan:
§  Kaya akan unsur K
§  Bermanfaat sebagai pestisida nabati
Bahan dan cara pembuatan:
-  Sabut Kelapa
-  Air bersih
-  Jerami

masukkan sabut kelapa dan jerami ke dalam drum jangan penuh-penuh  masukkan air sampai semua sabut kelapa terendam air  anaerob 2 – 3 mgg siap digunakan.
Konsentrasi dan cara penggunaan:
Sama seperti MOL-MOL yang lain, siram/semprotkan ketanaman

10.    Zat Pengatur/Perangsang Tumbuh (ZPT)
Terdiri dari lima kelompok dengan pengaruh yang berlainan terhadap proses fisiologis tanaman, yaitu:
a.    Auxin         : mendukung terjadinya perpanjangan sel pada pucuk
b.    Gibberellin : menstimulasi pembelahan dan perpanjangan sel
c.    Cytokinin   : mendukung terjadinya pembelahan sel
d.   Ethylene     : berperanan dalam proses pematangan buah
e. Inhibitor    : berperan dalam penghambatan proses biokimia dan proses fisiologis bagi aktivitas keempat ZPT diatas
Bahan dan cara pembuatan:
a.    Untuk Auksin
-  Tauge                  : 1 kg
-  Keong mas          : 1 kg
b.    Untuk Giberelin
-  Jagung                :
-  Rebung                : 2 kg
c.    Untuk Sitokinin
-  Air kelapa            : 1 ltr
-  Bonggol pisang     : 2 kg
d.    Bakteri pengurai       : 200 cc
à
Hancurkan semua bahan à campur air dengan perbandingannya 1 kg bahan : 1 liter air à tambahkan microorganisme pengurai à simpat anaerob ± 2 minggu à setelah itu saring hasilnya dan ZPT organik anda siap digunakan
Konsentrasi dan cara penggunaan:
Cabai
: Direndam selama 2 – 3 jam dosis 1 sdk mkn/liter air
Bawang Merah
: Sesaat sebelum tanam tanah disiram dengan larutan
Timun
: Direndam selama 2 – 3 jam
Tomat
: Direndam selama 3 – 4 jam
Kacang panjang
: Direndam selama 1 jam
Padi
: Direndam selam semalam ( 12 – 24 jam)
Terong
: Direndam selama 3 – 4 jam