Banyak anak banyak rejeki, falsafah ini sangat pas jika diterapkan dalam ilmu budidaya tanaman padi. Semakin banyak anakan produktif tanaman padi diharapkan akan semakin banyak malai yang terbentuk dan akhirnya diharapkan semakin banyak peningkatan produksi kita peroleh. Oleh karena banyaknya anakan produktif merupakan salah satu kunci peningkatan produktivitas tanaman padi selain banyaknya bulir isi pada tiap malai.

Tanamlah bibit padi muda. Menurut informasi yang maspary peroleh semakin muda umur bibit padi akan semakin potensi memproduksi anakan yang lebih banyak. Umur terbaik untuk tanam padi adalah antara 10 – 18 hss (hari setelah sebar).
Aplikasi pupuk Phospat seperti SP36 seawal mungkin (kalau perlu sehari atau 2 hari sebelum tanam). Pupuk SP36 membutuhkan waktu yang agak lama untuk bisa terserap oleh akar tanaman, oleh karena itu pemberian SP36 harus seawal mungkin. Salah satu fungsi unsur P yang terkandung dalam SP36 adalah merangsang pembentukan akar, oleh karena itu maspary menganjurkan pemberian unsur P saat vase pembentukan anakan supaya anakan yang terbentuk bisa diimbangi dengan akar yang sehat, kuat dan panjang.
Aplikasi pupuk Nitrogen seperti urea seawal mungkin. Maksimal 5 hari setelah tanam harus sudah diberikan. Unsur Nitrogen merupakan salah satu kunci utama dalam membantu pembentukan anakan, oleh karena itu saat proses pembentukan anakan jangan sampai belum tersedia unsur ini.
Jangan tanam bibit padi terlalu dalam. Cukup 1-2 cm saja sudah cukup. Ini juga merupakan poin penting untuk meningkatkan jumlah anakan produktif tanaman padi. Tanam bibit padi yang terlalu dalam akan menghabiskan energi tanaman padi untuk menembus tanah penutupnya. Cuma didaerah maspary yang menjadi kendala adalah tukang tanamnya yang sulit melaksanakan, yach….. karena terbiasa tanam dalam. Pernah saya menanyakan pada tukang tandur (tukang tanam) kenapa kalau tanam harus dalam, mereka menjawab katanya kalau nggak dalam nggak enak pak!!
Pengairan yang tidak selalu tergenang. Jaga pemberian air pada tanaman padi secara periodik diairi lalu dibiarkan sampai kering (tanahnya pecah rambut) lalu diairi lagi demikian seterusnya.
Penggunaan varietas unggul seperti benih padi unggul B3. Setiap varietas pasti akan mempunyai kemampuan sendiri-sendiri dalam membentuk anakan yang produktif.
Jarak tanam jangan terlalu rapat, apalagi jika tanahnya subur. Walaupun anakan terbentuk banyak akan tetapi jika jaraknya terlalu rapat biasanya anakan tersebut menjadi kurang produktif. Kalau bisa gunakan sistem tanam jajar legowo seperti yang telah informasi-budidaya tulis beberapa waktu yang lalu. Tetapi jika jarak tanamnya menggunakan 40 cm gak perlu pake sistem legowo lagi.
Pemberian Zat Pengatur Tumbuh (hormon tanaman) terutama yang mengandung sitokinin dan giberelin. Menurut maspary poin nomor 8 ini hanyalah opsional, jadi merupakan faktor pendukung saja yang boleh dlakukan dan boleh tidak. Jika mau diberikan sebaiknya bersamaan saat pemupukan oleh karena itu berikan ZPT yang bentuknya padat seperti ZPT Organik yang informasi-budidaya telah sediakan. Boleh juga disemprotkan saat umur 15 hst.
Pemberian pupuk organik padat sebagai penyubur dan pembenah tanah. Ini berhubungan erat dengan kondosi kesuburan tanah anda dan proses penyerapan unsur hara yang akan diberikan pada tanaman. Oleh karena itu jumlahnya sangat relatif tergantung kondisi tanah masing-masing petani.
Waspada terhadap hama dan penyakit. Hama yang punya potensi mengurangi anakan antara lain keong mas, sundep dan tikus. Sedangkan penyakit yang membahayakan saat pembentukan anakan padi adalah penyakit busuk pangkal batang padi.
Ternyata untuk memperbanyak anakan produktif pada tanaman padi tidak mudah ya…. banyak sekali persyaratan yang harus dipenuhi. Barangkali ada rekan-rekan informasi-budidaya yang punya tips lain yang lebih mudah dengan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi untuk memproduksi anakan produktif tanaman padi diharapkan dapat memberikan sumbangsih berupa tulisan pada website kami ini.
Ukuran Pemupukan anakan padi lebih banyak
Faktor-faktor yang mempengaruhi anakan Padi ;
- Varietas, ada beberapa variatas yang jumlah anakan lebih banyak serta lebih sedikit.
- Waktu Tanam, waktu tanam atau umur bibit mempengaruhi jumlah anakan, tanam menggunakan umur bibit lebih mudah biasanya anakan menjadi lebih banyak karena padi mulai umur 5 hari sudah mulai membentuk tunas baru yang disebut anakan, sehingga apabila keadaan normal pesemaian umur 10 hari sudah membentuk tunas/anakan kira-kira 2-3 batang.
- Cara Tanam, tanam yang terlalu dalam atau kedalaman lebih dari 2 Cm anakan lebih sedikit, yang paling baik tanam padi dengan kedalaman 1 cm dengan akar yang terbenam. Jarak Tanam semakin lebar anakan semakin banyak 22 X 22 cm atau 25 x 25 cm, lebih baik menggunakan sistim tanam jajar Legowo ( 1:2 ) atau (1 : 4)
- Pengairan, anakan padi akan terbentuk apabila tidak terendam air terus menerus, sehingga sebaiknya tanaman padi harus ada pengurangan air hingga macak-macak agar ada kesempatan untuk membentuk tunas baru atau anakan.
- Pemupukan, pemupukan juga mempengaruhi sekali jumlah anakan, berikut ini beberapa cara pemupukan Organik dangan organik yang ideal mulai dari pesemaian sampai ke lahan pertanaman :
1. Lahan persemaian
~ Pupuk Organik : 0 -4 hari sebelum benih ditabur dipesemaian dipupuk dengan
pupuk organik sebanyak 0,5 – 1 Kg per m2
~ Pupuk an organik Phospat ( misalnya SP 36) sebanyak 25 - 50 gram per m2 atau NPK
(misalnya Ponska) 50 Gram per m2 bersamaan pupuk Organik.
~ Pesemaian jangan terlalu padat kira-kira 50 gram benih padi setiap m2
~ Luasan pesemaian kira-kira 1/20 dari luasan lahan yang akan ditanamai.
~ Pupuk Organik : 0 -4 hari sebelum benih ditabur dipesemaian dipupuk dengan
pupuk organik sebanyak 0,5 – 1 Kg per m2
~ Pupuk an organik Phospat ( misalnya SP 36) sebanyak 25 - 50 gram per m2 atau NPK
(misalnya Ponska) 50 Gram per m2 bersamaan pupuk Organik.
~ Pesemaian jangan terlalu padat kira-kira 50 gram benih padi setiap m2
~ Luasan pesemaian kira-kira 1/20 dari luasan lahan yang akan ditanamai.
No comments:
Post a Comment