Agen biokontrol ialah suatu
mikroorganisme yang digunakan untuk menekan populasi serangga hama serendah
mungkin hingga dapat mencegah kerugian yang di timbulkan tanpa mengganggu
keseimbangan ekologis yang ada. Biokontrol dapat bersifat antagonis atau bahkan
sebagai parasit.
Ditemukannya penyakit layu fusarium
yang disebabkan oleh jamur Fusarium sp. merupakan salah satu kendala
yang dihadapi oleh para petani saat ini, jamur ini banyak menyerang tanaman
kentang, pisang, tomat, ubi jalar, strawberry dan bawang daun. Penyakit layu
fusarium adalah penyakit sistemik yang menyerang tanaman mulai dari perakaran
sampai titik tumbuh. Salah satu alternatif untuk menanggulangi hal
tersebut yaitu dengan pengendalian untuk menekan populasi jamur Fusarium dengan
mengembangkan pengendalian secara hayati.
Pemanfaatan Bakteri Pseudomonas fluorescens Sebagai
Agen Biokontrol Pada Pertanian Organik
Klasifikasi ilmiah Pseudomonas
fluorescens
Kingdom
: Bacteria
Filum
: Proteobacteria
Kelas
: Gamma Proteobacteria
Ordo
: Pseudomonadales
Famili
: Pseudomonadaceae
Genus
: Pseudomonas
Species
: P. fluorescens
Pemanfaatan rhizobakteria di Jawa
Barat dikembangkan sebagai biofungisida khususnya antara lain: Bacillus
subtilis, Bacillus polymyxa, Bacillus thuringiensis, Bacillus
pantotkenticus, Burkholderia cepacia dan Pseudomonas
fluorescens.
Bakteri Pseudomonas fluorescens merupakan
bakteri gram negative yang berbentuk batang yang menghuni tanah, tanaman dan
air, bakteri ini dapat mengeluarkan
senyawa antibiotik (antifungal), siderofor, dan metabolit sekunder lainnya yang
sifatnya dapat menghambat aktivitas jamur Fusarium
oxysporum. Senyawa siderofor, seperti pyoverdin atau pseudobacin diproduksi pada kondisi
lingkungan tumbuh yang miskin ion Fe. Senyawa ini menghelat ion Fe sehingga
tidak tersedia bagi mikroorganisme lain. Ion Fe sangat diperlukan oleh spora F. oxysporum untuk
berkecambah. Dengan tidak tersedianya ion Fe maka infeksi F. oxysporum ke tanaman
berkurang. Sementara senyawa antibiotik yang dihasilkan antara lain :
phenazine-1-carboxylate, pyoluteorin, pyrrolnitrin, 2,4-diacetylphloroglucinol,
phenazine-1-carboxyamide, pyocyanine, hidrogen cyanide dan viscosinamide.
No comments:
Post a Comment